NANGKASAWIT – Balai Desa Nangkasawit dipenuhi dengan aroma harum masakan pada Senin (15/12/2025). Bukan tanpa alasan, Pemerintah Desa Nangkasawit tengah menggelar Pelatihan Pengolahan Makanan Berbahan Dasar Lokal yang difokuskan pada optimalisasi hasil bumi desa, yaitu singkong dan ubi.
Kegiatan ini diikuti dengan penuh semangat oleh ibu-ibu penggerak PKK Desa Nangkasawit. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para ibu dalam mengolah potensi pangan lokal menjadi produk yang lebih variatif, memiliki nilai estetika, dan tentunya bernilai ekonomi tinggi.
Mengangkat Martabat Singkong dan Ubi
Selama ini, singkong dan ubi seringkali hanya dianggap sebagai bahan pangan sekunder yang diolah secara sederhana seperti direbus atau digoreng. Namun, melalui pelatihan ini, peserta diajarkan teknik pengolahan modern untuk mengubah bahan-bahan tersebut menjadi berbagai jenis penganan kekinian.
Beberapa materi yang dipraktikkan meliputi:
-
Teknik Tekstur: Cara mengolah singkong agar lebih lembut dan bisa dijadikan bahan dasar berbagai kue (pastry).
-
Varian Rasa: Kreasi olahan ubi ungu dan ubi kuning menjadi camilan sehat dengan tampilan yang menarik.
-
Pengemasan (Packaging): Edukasi singkat mengenai cara penyajian dan pengemasan agar produk hasil olahan siap dipasarkan sebagai oleh-oleh khas desa.
Antusiasme dan Semangat Pemberdayaan
Sejak pagi, ibu-ibu PKK sudah berkumpul dengan peralatan memasak mereka. Suasana interaktif terlihat saat sesi praktik berlangsung; para peserta saling berbagi tips dan berkreasi dengan resep-resep baru yang diberikan oleh instruktur.
"Kami sangat senang dengan pelatihan ini. Ternyata singkong dan ubi yang melimpah di kebun kami bisa diolah menjadi makanan yang mewah dan enak. Ini bisa jadi peluang usaha baru bagi ibu-ibu di rumah," ujar salah satu anggota PKK peserta pelatihan.
Mendukung Ketahanan Pangan Desa
Pemerintah Desa Nangkasawit berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di meja dapur Balai Desa, tetapi dapat berlanjut menjadi unit usaha kreatif bagi warga. Dengan mengonsumsi dan mengolah pangan lokal, Desa Nangkasawit secara tidak langsung turut memperkuat ketahanan pangan mandiri.
"Potensi pertanian kita sangat besar. Dengan sentuhan kreativitas, singkong dan ubi bisa menjadi motor penggerak ekonomi keluarga. Kami ingin ibu-ibu PKK menjadi pelopor inovasi kuliner di Nangkasawit," ungkap perwakilan Pemerintah Desa.
Kegiatan diakhiri dengan sesi mencicipi bersama hasil masakan yang telah dibuat. Hasil olahan yang tampak cantik dan lezat menjadi bukti bahwa bahan lokal jika dikelola dengan ilmu yang tepat, mampu bersaing dengan produk modern lainnya.